Shalat Idul Adha di Masjidil Haram thn 1440H dengan imam Sheikh Shuraim
Suasana Kota Makkah Saat Hari Raya Idul Adha
Makkah, kota kelahiran Nabi Muhammad SAW sedikit beda
pada 10 Dzulhijjah 1440 H ini. Momen saat Umat Islam seluruh dunia merayakan
Hari Raya Idul Adha. Tak terkecuali di Kota Suci ini.
Bila sebelumnya jalanan Kota Makkah dipenuhi lalu lalang
kendaraan, kini justru ribuan jemaah haji berpakaian ihram maupun muslim biasa,
lebih banyak terlihat.Cuaca Makkah pun terasa tak terlalu terik dibandingkan
hari sebelumnya
Ribuan jemaah haji seluruh dunia memadati jalan-jalan
Kota Makkah. Dengan berjalan kaki secara rombongan atau bersama pasangan hingga
seorang diri. Dengan tujuan Masjidil Haram, Mina hingga Jamarat tempat melempar
jumrah.
Kalimat takbir, yang dikumandangkan saat Hari Raya Idul
Adha terdengar dari pengeras suara masjid. Menemani langkah jemaah haji menuju
lokasi ibadah guna meraih pahala.
Petugas keamanan Arab Saudi sengaja menutup jalan bagi
kendaraan lewat. Kemudian mengalihkannya ke jalur yang telah ditetapkan. Tak
heran, antrean panjang atau kemacetan kerap terlihat pada jalur kendaraan tersebut imbas penutupan jalan.
Petugas Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPI) Arab
Saudi menuturkan, penutupan jalan biasanya berlangsung hingga 12 Dzulhijjah.
Demi memudahkan alur perjalanan jemaah haji. "Agar jalan lebih longgar
untuk jemaah," ujar dia.
Saat ini, jemaah baru menyelesaikan puncak haji wukuf di
Arafah. Kemudian bergeser ke Muzdalifah dan berlanjut ke Mina.
Kepadatan jemaah haji juga terlihat di lokasi ibadah.
Masjidil Haram, Jamarat maupun Mina.
Jauhnya lokasi ibadah, membuka peluang warga setempat
menawarkan jasa antar. Mulai dari taksi resmi, mobil pribadi hingga menggunakan
motor, bisa jemaah haji temukan di jalan.
"Haram-haram, atau Jamarat-jamarat," suara
warga setempat menawarkan jasa antar, ke lokasi yang akan dituju jemaah haji.
Kondisi panas dan kelelahan membuat banyak jemaah memilih
jasa antar tersebut. Meski harus berjibaku dengan kemacetan maupun jalan yang
berputar-putar.
Sebenarnya
seringkali jasa antar tak benar-benar mengantar jemaah ke lokasi. Mereka
masih harus menyambung berjalan kaki meski tak terlalu jauh menuju lokasi
tujuan, akibat adanya penutupan jalan.
Selain jasa antar,
pedagang berbagai kebutuhan jemaah juga tampak terjaja di pinggir jalan. Baik
untuk kebutuhan pribadi atau oleh-oleh. Mulai dari baju, kopiah, hijab dan
lainnya.
VIDEO KHUTBAH
https://www.youtube.com/watch?v=Erqf2X_vJ1w#action=share
0 komentar:
Posting Komentar