Mengenal Lebih Dekat Empat Muadzin Masjidil Haram
Dari sebuah ruangan yang tinggi di atas sumur Zamzam
bernama Mukabbariyah di Masjidil Haram, para Muadzin mengumandangkan adzan
setiap waktu sebelum salat rawatib.
Lantunan adzan itu bergaya Adzan Hijaz Makkah dengan ciri
khas tertentu.
Sore itu Jumat (19/7/2019) bertempat di salah satu rumah
seorang Muadzin, delegasi rombongan dari Indonesia yang tergabung dalam peserta
Daurah al-Shaifiyyah Universitas Ummul Qura Mekkah al-Mukarramah
bersilaturrahim dengan beberapa Muadzin Masjid Haram.
Aktivitas para Muadzin diatur bagian Adminstrasi Muadzin
(Idarah al-Muadzin) dibawah Ar-Riasah Li Syu’un al-Masjid al-Haram dan
al-Masjid al-Nabawi (Kantor Kepemimpinan Urusan Masjid al-Haram dan Masjid
al-Nabawi) yang dipimpin oleh Prof Dr Abdurrahman al-Sudais.
Pada kesempatan ini, empat Muadzin hadir ini
bersilaturrahmi dengan peserta daurah, mereka adalah; Sayyid Hasyim al-Saqqaf
(Sahibul bait), Ahmad Yunus Khaujah, Suhail Hafidz, dan Said al-Zuhair (Muadzin
Masjid al-Rajhi).
"Dalam pertemuan itu, para Muadzin mengumandangkan
suara adzan yang biasa terdengar di sekitar Masjid al-Haram pada setiap waktu
salat rawatib," kata salah seorang peserta Daurah al-Shaifiyyah, Ustadz
Hasan Darojat.
Hasan Darojat menjelaskan, sore itu terdengar lantunan
adzan di ruangan pertemuan yang begitu indah dan memikat hati.
Menghadirkan kekhusuan dan ketenangan bagi pendengar.
Beberapa Muadzin bergantian mengumandangkan adzan,
takbir, tahmid, dan peran mereka dalam mendampingi suara takbir para Imam
salat.
Jumlah Muadzin di Masjidil Haram ada sekitar 20 orang
yang diseleksi secara ketat oleh Majlis Idarah Muadzin.
Adzan adalah panggilan ibadah untuk mengingat Allah SWT.
Seorang muadzin memiliki peran sangat penting, karena ia
bertanggung jawab untuk memanggil jamaah setiap waktu datang salat.
Baginya tidak boleh terlambat sedikit pun.
Dari sini, ia akan berupaya datang satu atau setengah jam
sebelum datangnya waktu salat.
"Suara merdu yang diberikan oleh Allah SWT sebagai
anugrah dijaga dengan keimanan dan keikhlasan, memperbanyak membaca Alquran dan
berdzikir. Tugas mulia ini akan meningkatkan derajat dirinya di hadapan Allah
kelak di hari kiamat," ujar Hasan Darojat.
Sumber: https://www.tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar