Suara Adzan Merdu Sekali, Mua'adzin syaikh abdul aziz zahrani
SUBHANALLAH, KUMANDANG ADZAN DI MASJIDIL HARAM
MENGGETARKAN JIWA
Masjidil Haram merupakan titik berkumpulnya semua umat
muslim di seluruh dunia. Adzan di masjid ini sangatlah menggetarkan jiwa
siapapun yang mendengarnya dan akan dibuat rindu olehnya. Masjidil Haram adalah
tempat dimana Kiblat berada. Inilah titik pusat arah ibadah shalat dari umat
muslim. Perjalanan spiritual seperti haji dan umrah adalah kesempatan yang
tepat untuk mendengarkan adzan yang begitu indah dan merdu. Masjidil Haram buka
selama 24 jam setiap harinya. Jamaah umrah atau haji bisa mengunjunginya kapan
saja Karena masjid ini tidak pernah sepi.
Masjidil Haram biasanya di padati oleh umat muslim yang
sedang menjalankan ibadah umrah, menjalankan beberapa ibadah umrah seperti
Tawaf, Sa’I, selain itu ada pula yang sekedar untuk shalat mengaji dan lainya
di sekitaran pintu King Abdul Aziz dan King Fahd. Tapi semua hiruk pikuk dini
hari ini, seolah berhenti ketika adzan subuh berkumandang. Dalam langit yang
kelam, suara adzan membelah angkasa. Melantun merdu seperti seperti para
pujangga membaca syair, membangunkan dengan lembut mereka yang tertidur di
pelosok Makkah.
“Allahu akbar,
Allaahu akbar….” melanggam sang muazin dengan suara indahnya.
Hingar bingar manusia di Masjidil Haram seperti lenyap.
Di dalam Masjidil Haram, adzan itu begitu membahana dari segala arah. Mereka
yang sudah duduk di sekitar Kakbah makin tenggelam dalam sujud, doa dan isak
tangis. Betapa kecilnya kita manusia di hadapan ALLAH SWT. Tidak sedikit yang
terharu mendengar azan semerdu itu. Panggilan salat itu membuat seolah-olah tidak
ada lagi jarak antara kita dan Sang Pencipta. Makanya, banyak jamaah yang
sengaja merekam adzan dengan ponselnya untuk kenang-kenangan. Azan yang
menggetarkan jiwa, memecahkan tangis manusia yang ingin berkeluh kesah dengan
Tuhannya.
Dalam lirih doa, dalam lekat sujud, dalam tengadah tangan
meminta. Ribuan orang ada di Masjidil Haram, tapi setiap manusia di sana
berbagi momen pribadinya dengan Allah. Ketika salat subuh usai, langit mulai
terang. Manusia-manusia kembali bertebaran ke luar segala penjuru Masjidil
Haram. Di dalam hati mereka membawa rindu. Rindu untuk kembali ke Baitullah.
0 komentar:
Posting Komentar