Sejarah Masjid Ji'ranah-Sumur Bir Thoflah dan mukjizat Nabi Muhammad SAW...
Keistimewaan Miqat di Ji'ranah
Ji’ranah merupakan sebuah desa yang berjarak sekitar 26
km dari Masjidil Haram. Lokasinya berada di perbatasan Kota Makkah ke arah
Thaif. Rasulallah SAW pernah singgah di tempat ini sepulangnya dari perang
Hunain. Beliau bermukim selama 13 hari di Ji'ranah, kemudian melakukan umrah.
Di lokasi Rasullah SAW melakukan miqat dibangun sebuah masjid yang diberi nama
Masjid Ji'ranah.
Masjid ini berwarna putih dengan menara yang dilengkapi
lampu berwarna hijau. Turun dari mobil, sebuah papan besar berwarna biru
menyambut kami. Papan itu bertuliskan: "pekuburuan al Ji'ranah sama saja
dengan kaum Muslimin lainnya, dan tidak ada riwayat bahwa syuhada perang Hunain
dimakamkan di sana." Pengumuman itu karena banyak yang melakukan ziarah ke
pemakaman di Ji'ranah lantaran anggapan syuhada perang Hunain dimakamkan di
lokasi itu.
Masjid Ji'ranah lebih besar dibandingkan Masjid
Hudaibiyah. Namun, lebih kecil dibandingkan Masjid Tan'im. Luas Masjid Ji'ranah
mencapai 1.600 meter persegi dan 'hanya' dapat menampung hingga 1.000 jamaah.
Tapi, fasilitas masjid ini cukup lengkap. Ada kamar mandi, tempat wudhu, dan
area parkir yang luas.
Seperti halnya miqat di Hudaibiyah, Masjid Ji'ranah juga
tidak seramai Masjid Tan'im. . Namun masjid ini paling bersih dibandingkan dua tempat miqat lainnya, yaitu
masjid di Hudaibiyah dan Masjid Tan'im.
Legenda mengatakan nama Ji'ranah merupakan nama seorang
perempuan yang mengabdikan dirinya menjaga dan membersihkan sebuah masjid di
desa tersebut. Bagi saya, kebersihan Masjid Ji'ranah merupakan penghargaan
untuk Ji'ranah.
Di Kampung Ji’ranah ini, ada beberapa tempat ziarah
lainnya seperti sumur yang dikenal dengan Bir Thaflah. Menurut sejarah, air
muncul dari sumur ini ketika Rasulullah SAW kehabisan persediaan air, namun
tidak ditemukan air. Nabi Muhammad SAW memukulkan tongkatnya. Berkat kekuasaan
Allah SWT, terpancarlah air.
0 komentar:
Posting Komentar